PIALA BUAT BAPAK (Sebuah Kumpulan Cerpen)
Langit
tampak kelam. Gerimis kecil mengiringi pemakaman bapak. Pekuburan
sudah sepi, semua pelayat sudah pulang. Aku dan ibu masih bersimpuh di pusara
bapak yang basah tersiram
air dan bertabur bunga. Ibu terlihat lebih tenang dan ikhlas. Ibu berdoa
sangat khusyuk. Aku pun
melakukan hal yang sama.
Dalam hati aku berkata pada bapak
yang sudah tenang menghadap ke haribaan-Nya, “Semoga Bapak
tenang di sisi-Nya. Aku akan selalu ingat pesan Bapak agar aku semangat dan tidak mudah putus asa. Aku
akan menjaga dan membantu Ibu. Aku
akan berusaha menjadi anak yang membanggakan Bapak dan Ibu.
Selamat jalan, Bapakku
tercinta.”
Komentar
Posting Komentar